Kamis, 13 November 2014

AKREDITASI LABORATORIUM KONSTRUKSI


Persyaratan Yang Harus Dipenuhi :
1. Harus menerapkan SNI-ISO/IEC 17025-2008
2. Mematuhi Syarat dan Aturan Akreditasi yang ditetapkan KAN
3. Menerima Asesor KAN yang ditugaskan untuk asesmen dalam rangka akreditasi atau surveilan

PERSYARATAN ISO 17025 :
Persyaratan Manajemen terdiri dari :
1.   Organisasi
2.   Sistem Manajemen
3.   Pengendalian Dokumen
4.   Kajiulang Permintaan, Tender dan Kontrak
5.   Subkontrak Pengujian dan Kalibrasi
6.   Pembelian Jasa dan Perbekalan
7.   Pelayanan Kepada Pelanggan
8.   Pengaduan/Keluhan
9.   Pengendalian Pekerjaan Pengujian dan atau Kalibrasi yang tidak Sesuai
10. Perbaikan/Peningkatan
11. Tindakan Perbaikan
12. Tindakan Pencegahan
13. Pengendalian Rekaman
14. Audit Internal
15. Kajiulang Manajemen

Persyaratan Teknis terdiri dari :
1.   Umum
2.   Personel
3.   Kondisi Akomodasi dan Lingkungan
4.   Metode Pengujian, Metode Kalibrasi dan Validasi Metode
5.   Peralatan
6.   Ketelusuran Pengukuran
7.   Pengambilan Sampel
8.   Penanganan Barang yang diuji dan dikalibrasi
9.   Jaminan Mutu Hasil Pengujian dan Kalibrasi
10. Pelaporan Hasil

PROSES AKREDITASI :

1. Memahami arti akreditasi
2. Menghubungi Sekretariat KAN atau membuka Website KAN (www.kan.or.id atau www.bsn.go.id
3. Mengisi formulir pendaftaran dan mengirimkan panduan mutu
4. Menyetujui asesor yang ditetapkan KAN
5. Menerima asesmen lapangan
6. Menerima keputusan akreditasi oleh KAN

KEWAJIBAN LABORATORIUM SETELAH DIAKREDITASI :

1. Mempertahankan unjuk kerja sesuai SNI-ISO/IEC 17025-2008
2. Menerima kunjungan surveilen 1 (satu) tahun satu kali
3. Mengikuti uji profisiensi
4. Menggunakan logo KAN dengan benar (berdasarkan Pedoman KAN)

Sumber data: Presentasi KAN di Balai PIPBPJK-DINAS PUP-ESDM DIY tanggal 27 Maret 2013

Selasa, 11 November 2014

CONTOH PERHITUNGAN TEST KEPADATAN LAPANGAN / SANDCONE (2)


SK SNI M 13 - 1991 - 03

Proyek/Pekerjaan : Pembangunan Jalan.............di.......

Kontraktor : .................

Jenis Pekerjaan : LPA Klas A


Sta : 0+005 Sta : 0+075
A Berat Pasir + Lodong + Corong 7025 Gr 6985 Gr
B Berat Pasir Sisa 3544 Gr 3936 Gr
Berat Pasir di Lubang + Corong a 3481 Gr 3049 Gr
Berat Pasir di corong b 1520 Gr 1520 Gr
C Berat Pasir di dalam Lubang a - b 1961 Gr 1529 Gr
D Volume Lubang (C /γ Pasir) 1380,99 cc 1076,99 cc
E Berat Tanah Galian + Pan d 3530 Gr 2726 Gr
F Berat Pan(tempat) e 327 Gr 327 Gr
G Berat Tanah Galian d - e 3203 Gr 2399 Gr
H Berat Isi Tanah Basah γ b = G / D 2,319 Gr 2,228 Gr
PERHITUNGAN KADAR AIR
I Berat Tanah Basah + Krus f 55,74 Gr 50,81 Gr
J Berat Tanah Kering + Krus g 52,78 Gr 48,61 Gr
K Berat Krus h 20,47 Gr 13,52 Gr
L Berat Air f - g 2,96 Gr 2,2 Gr
M Berat Tanah Kering g - h 32,31 Gr 35,09 Gr
N Kadar Air w = L / M 9,161 % 6,270 %
O γ dMax Laboratorium 2,133 Gr/cc 2,133 Gr/cc
P Kadar Ait Optimum 7,54 % 7,54 %
Q γd di lapangan (γ b) / (1 + w) 2,125 Gr/cc 2,097 Gr/cc
KOREKSI KEPADATAN DI LAPANGAN
R Tertahan Saringan 3/4 inch
S γ d terkoreksi 2,133 Gr/cc 2,133 Gr/cc
T Derajat Kepadatan 99,61 % 98,29 %

Berat Pasir dalam Corong = 1520 Gr
Berat Isi Pasir = 1,42 Gr/cc




Senin, 10 November 2014

UJI KEPADATAN LAPANGAN / SANDCONE TEST (1)

Test Sandcone pada tanah dilakukan untuk menentukan kepadatan di tempat dari lapisan tanah atau perkerasan yang telah dipadatkan. Alat yang diuraikan disini hanya terbatas untuk tanah yang mengandung butiran kasar tidak lebih dari 5 cm. Kepadatan Lapangan adalah berat kering persatuan isi.


PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK TEST SANDCONE


Botol Uji
Pasir Otawa

Peralatan Pendukung

Plat Pembatas

Timbangan 20 Kg
Saringan

 
1. Botol Uji untuk tempat pasir dengan isi sekitar 4 liter;
2. Corong kalibrasi pasir diameter 16,51 cm;
3. Plat untuk corong pasir berukuran 30,48 cm x 30,48 cm
    dengan lubang bergaris tengah 16,51 cm;
4. Peralatan kecil yaitu palu, sendok, kuas, pahat dan
    peralatan untuk mencari kadar air;
5. Satu buah timbangan dengan kapasitas 20 kg
6.Pasir yang bersih keras, kering dan bisa mengalir bebas
   tidak mengandung bahan pengikat dan bergradasi lewat
   saringan 3/4 inch



Tahapan Pengujian

1.  Isi pasir otawa ke dalam botol uji sampai penuh
2.  Kemudian timbang botol uji yang sudah terisi penuh pasir otawa
3.  Pasang plat pembatas di lokasi yang akan diuji kepadatan
4.  Gali agregat dilokasi yang sudah dipasng plat pembatas sedalam lebih kurang
     5 cm s/d 10 cm
5.  Ambil agregat bekas galian sampai bersih dan letakan di dalam lodong/kaleng
6.  Timbang agregat + lodong
7.  Saring agregat tadi dengan saringan 3/4 inch
8.  Timbang agregat yang tersisa dalam saringan
9.  Ambil agregat yang lolos sarngan untuk sampel dan dibawa ke laborat secukupnya
10.Masukan botol uji ke dalam lubang yang telah digali dengan posisi corong berada dibawah
11.Buka kran botol uji dan biarkan pasir otawa sampai terisi penuh kedalam lubang
12.Setelah terisi penuh tutup kran kemudian botol uji ditimbang
13.Tutup lubang bekas galian dengan agregat yang tersisa

Minggu, 09 November 2014

TARIF RETRIBUSI LABORATORIUM KONSTRUKSI KABUPATEN KULON PROGO



Tarif Retribusi Laboratorium Konstruksi, berdasarkan Perda Kab.Kulon Progo No.8 Tahun 2014

NO JENIS RETRIBUSI KETERANGAN
1. Laboratorium Tanah
a. Kadar Air Tanah Rp.35.000,00 per sekali uji
b. Berat Jenis Tanah Rp.35.000,00 per sekali uji
c. Atterberg limit Rp.40.000,00 per sekali uji
d. Analisa Saringan Rp.35.000,00 per sekali uji
e. Pemadatan Standart Rp.150.000,00 per sekali uji
f. Pemadatan Modified Rp.150.000,00 per sekali uji
g. CBR Laboratorium Rp.150.000,00 per sekali uji
h. Hidrometer Rp.35.000,00 per sekali uji
i. Srinkage Limit Rp.35.000,00 per sekali uji
j. Unconfined Comp Strength Rp.50.000,00 per sekali uji
k. Konsulidasi Rp.100.000,00 per sekali uji
l. Berat Isi Rp.35.000,00 per sekali uji
m. Kuat Geser Langsung Rp.100.000,00 per sekali uji
n. Permeabilitas(Constand Head) Rp.50.000,00 per sekali uji
o. Permeabilitas (Filling Head) Rp.50.000,00 per sekali uji
p. Triaxial (Uu) Rp.100.000,00 per sekali uji
q. Triaxial (Cu) Rp.350.000,00 per sekali uji
2. Aspal Keras
a. Penetrasi Rp.50.000,00 per sekali uji
b. Titik Lembek Rp.50.000,00 per sekali uji
c. Daktilitas Rp.50.000,00 per sekali uji
d. Kelarutan Dalam CHCL3 Rp.35.000,00 per sekali uji
e. Kehilangan Berat Rp.40.000,00 per sekali uji
f. Penetrasi Setelah Kehilangan Berat Rp.50.000,00 per sekali uji
g. Titik Nyala Rp.40.000,00 per sekali uji
h. Berat Jenis Rp.50.000,00 per sekali uji
3. Aspal Cair
a. Viscositas Rp.50.000,00 per sekali uji
b. Pengendapan/kestabilan Rp.35.000,00 per sekali uji
c. Kelekatan Aspal thd batuan kering Rp.50.000,00 per sekali uji
d. Kelekatan Aspal thd batuan Basah Rp.40.000,00 per sekali uji
e. Campuran Semen Rp.35.000,00 per sekali uji
f. Analisa Saringan Rp.35.000,00 per sekali uji
g. Penyulingan Rp.60.000,00 per sekali uji
h. Penetrasi Rp.50.000,00 per sekali uji
i. Daktilitas Rp.40.000,00 per sekali uji
j. Kelarutan Dalam CHCL3 Rp.30.000,00 per sekali uji
k. Klasifikasi Rp.50.000,00 per sekali uji
l. Muatan Listrik Rp.35.000,00 per sekali uji
4. Pengambilan Contoh Aspal Keras
a. Dari Tangki Rp.100.000,00 per sekali uji
b. Dari Drum Rp.125.000,00 per sekali uji
c. Dari Jalan Rp.125.000,00 per sekali uji
d. Aspal Cair Rp.100.000,00 per sekali uji
e. Aspal Buton Rp.100.000,00 per sekali uji
5. Semen
a. Konsistensi Semen Rp.35.000,00 per sekali uji
b. Pengikatan Awal Semen Rp.60.000,00 per sekali uji
c. Kuat Tekan Mortar Rp.50.000,00 per sekali uji
d. Berat Jenis Semen Rp.60.000,00 per sekali uji
e. Kadar Air Rp.150.000,00 per sekali uji
f. Penetapan Bentul Rp.35.000,00 per sekali uji
g. Bobot Rp.20.000,00 per sekali uji
6. Benda Uji (Kubus, Silinder Beton
a. Mix Design Beton Rp.350.000,00 per sekali uji
b. Kuat Tekan Rp.50.000,00 per sekali uji
c. Kuat Tarik Rp.50.000,00 per sekali uji
d. Lentur Rp.50.000,00 per sekali uji
e. Kuat Tekan dengan Hammer Test Rp.35.000,00 per sekali uji
7. Tanah (Bahan Jalan)
a. Kadar Air Rp. 35.000,00 per sekali uji
b.Berat Jenis Rp. 50.000,00 per sekali uji
c. Atteberg Limit Rp. 50.000,00 per sekali uji
d. Analisa Saringan Rp. 50.000,00 per sekali uji
e. Pemadatan Standar Rp. 150.000,00 per sekali uji
f. Pemadatan Modfied Rp. 150.000,00 per sekali uji
g. CBR Standar Rp. 150.000,00 per sekali uji
h. CBR Modfied Rp. 150.000,00 per sekali uji
8. Agregat
a. Analisa Saringan Gradasi Rp. 80.000,00 per sekali uji
b. Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar Rp. 80.000,00 per sekali uji
c. Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus Rp. 80.000,00 per sekali uji
d. Berat Isi Rp. 50.000,00 per sekali uji
e. Kelekatan Terhadap Aspal Rp. 50.000,00 per sekali uji
f. Keausan Dengan Mesin Los Angeles (Abrasi) Rp. 80.000,00 per sekali uji
g. Organik Rp. 35.000,00 per sekali uji
h. Mix Design Rp. 350.000,00 per sekali uji
i. Modifikasi Mix (1 set) Rp. 150.000,00 per sekali uji
j. Impact Test Rp. 50.000,00 per sekali uji
k. Soundness Agregat Kasar Rp. 150.000,00 per sekali uji
l. Soundness Agregat Halus Rp. 150.000,00 per sekali uji
m. Sand Equivalent Rp. 50.000,00 per sekali uji
n. Kepadatan Lapangan (Sandcone) Rp. 90.000,00 per sekali uji
9. Campuran Aspal
a. Kadar Air Campuran Rp.80.000,00 per sekali uji
b. Ekstraksi Campuran Rp.80.000,00 per sekali uji
c. Berat Isi Campuran Rp.50.000,00 per sekali uji
d. Berat Jenis Campuran Rp.150.000,00 per sekali uji
e. Perencanaan Campuran Rp.400.000,00 per sekali uji
f. Coredrill Rp.125.000,00 per sekali uji

BAHAN PEMBENTUK BETON BAIK BERTULANG MAUPUN TANPA BERTULANG

Untuk lebih memahami bahan-bahan pembentuk beton tanpa bertulang maupun beton bertulang mari kita telusuri lebih rinci dengan mengetahui definisi-definisinya :
  1. Beton : campuran antara semen portlan atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan membentuk masa padat;
  2. Agregat : pasir alam sebagai hasil desintegrasi secara alami dari batu atau pasir yang dihasilkan oleh    industri pemecah batu dan mempunyai ukuran berkisar 5 - 40 mm;
  3. Kuat tekan beton  yang diisyaratkan : kuat tekan beton yang ditetapkan oleh perencana struktur    (benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm, tinggi 300 mm);
  4. Kuat tekan beton  yang ditargetkan : kuat tekan rata-rata yang diharapkan dapat dicapai yang besarnya  lebih dari kuat tekan beton yang diisyaratkan;
  5. Kadar air bebas : jumlah air yang dicampurkan kedalam beton untuk mencapai konsistensi tertentu,    tidak termasuk air yang diserap oleh agregat;
  6. Faktor Air : semen adalah angka perbandingan antara berat air bebas dan berat semen dalam beton; 
  7. Slum : salah satu ukuran kekentalan adukan beton dinyatakan dalam mm ditentukan dengan alat kerucut   abram;
  8. Pozolan : bahan yang mengandung silika amorf, apabila dicampur dengan kapur dan air akan     membentuk benda padat yang keras dan bahan yang tergolong pozolan adalah tras, semen merah, abu terbang dan bubukan terak tanur tinggi;
  9. Baja tulangan : jenis baja yang dipakai untuk tulangan beton yang harus memenuhi ketentuan-    ketentuan pada keterangan dibawah ini;
  10. Bahan pembantu : bahan diluar semen portland, agregat dan air yang ditambahkan pada adukan beton   untuk memperbaiki sifat-sifat adukan itu, sehingga juga memperbaiki mutu betonnya;
  11. Batang yang diprofilkan : batang tulangan dengan bentuk penampang khusus untuk memperbesar      lekatan dengan beton;
  12. Batang polos : batang tulangan dengan permukaan licin dan berbentuk prismatis;
  13. Beban batas : beban kerja dikalikan dengan koefisien beban;
  14. Beban jangka penjang : beban yang diakibatkan oleh beban mati dan bagian dari beban hidup yang bersifat tetap.
    • Sumber data : SK SNI T-15-1990-03 Departemen Pekerjaan Umum